Sabtu, 27 Maret 2010

Pendidikan di Kamapala






Salam lestari
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karuniaNya kepada kita semua, sehingga terbitlah KAMAPALA news edisi perdana ini.



Alam adalah tempat bermain yang indah, selain itu alam juga menyediakan segala kebutuhan bagi umat manusia. Bahkan sumber alam ini tak akan habis untuk menghidupi seluruh umat manusia, oleh karena itu manusia harus selalu menjaga kelestarian alam ini demi terpenuhinya kebutuhan hidup manusia dan mewarisi kekayaan alam untuk anak cucu ki

Dengan terbitnya news ini diharapkan agar pembaca lebih peduli terhadap lingkungan yang merupakan tempat bermain yang indah dan sumber kehidupan bagi manusia dan seisi bumi ini.

“ Semoga alamku ini lebih hijau dan terjaga keutuhannya”
Pradiksar Ruangan
Awal penerimaan anggota baru KAMAPALA IKIP PGRI Semarang dimulai dari pradiksar ruangan (Pra Pendidikan Dasar Ruangan) sampai yang terakhir adalah pelantikan. Pradiksar ruangan merupakan pendidikan wajib yang harus diikuti bagi calon anggota KAMAPALA. Di sini para peserta akan diperkenalkan dengan semua anggota yang telah mendahului mereka berkecimpung di organisasi Pecinta Alam ini. Mereka juga akan mendapatkan pembekalan materi yang meliputi : tehnik pendakian, menejemen perjalanan, keorganisasian, panjat tebing, caving, tali-temali, kepencintaalaman. (konsevasi, dan diskusi masalah lingkungan, ). Jadi materi yang mereka dapatkan tidak hanya monoton materi tentang lingkungan tetapi juga materi yang berhubungan dengan minat bakat mereka.
Sebagai organisasi pecinta alam, KAMAPALA sendiri memiliki spesifikasi dalam bidang lingkungan. Meskipun tidak menutup kemungkinan KAMAPALA menaungi temen-temen yang memang mempunyai keinginan untuk mengembangkan bakatnya dalam panjat tebing, panjat gunung, susur gua, maupun ingin menjadi tim SAR. Untuk materi lingkungan kita ajak peserta dengan berdiskusi tentang isu-isu lingkungan kontemporer, sedangkan untuk masalah bakat dan minat mereka diberikan teori dan praktek didalam kelas.
Pradiksar ruangan dilaksanakan pada pertengahan bulan september tanggal 17-20. Kegiatan itu berlangsung selama 4 hari. Materi disampaikan oleh teman-teman yang sudah menjadi anggota tetap KAMAPALA, sesuai dengan divisi yang diemban. Jadi , temen-temen yang sudah menjadi anggota tetap KAMAPALA bisa mentransfer ilmu mereka pada Pradiksar Ruangan ini. Diharapkan kegiatan ini dapat menyadarkan peserta untuk andil memberikan sumbangsih pemikiran maupun aksi mangenai masalah lingkungan. Dan minimal mereka tahu bahwa banyak hal yang bisa kita lakukan di KAMAPALA terutama dalam pengembangan hobi maupun bakat, sehingga menghapus mainstream bahwa pecinta alam kegiatannya hanya mendaki gunung dan bersenang-senang.
No KAMAPALA No lifes
”JIKA HARI INI BURUNG KUTILANG, BURUNG JALAK, BURUNG PERKUTUT SUDAH MENGHILANG MUNGKIN SUATU SAAT NANTI CICAK, CACING, TOKEK, ULAR, TENGU JUGA AKAN MENGIKUTINYA.........BAHKAN MANUSIA”
By Copet
Pradiksar Lapangan
Dari materi yang telah disampaikan pada pradiksar ruangan, harus ada follow up bagi anggota muda untuk mengaplikasikannya secara langsung dilapangan. Sehingga mereka merasakan apa yang didapatkan dalam pradiksar ruangan dapat diaplikasiakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini tentunya dilaksanakan di out door atau alam terbuka. Mungkin ini merupakan kegiatan yang sangat tidak bisa dilupakan oleh para peserta, karena dalam kegiatan ini diisi dengan materi yang sangat mengesankan dimana hal itu mungkin tak pernah dialami sebelumnya oleh peserta. Dari seluruh rangkaian kegiatan yang paling menyenangkan yaitu rappeling, karena kita harus meluncur dari ketinggian 20 meter dan melewati terjalnya tebing dengan menggunakan alat bantu utama cernmantle. Dan tak kalah asyiknya juga yaitu dengan panorama keindahan alam bawah tanah yang dibentuk oleh sedimentasi air selama ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. keindahan alam yang dimaksudkan ini dapat ditemui ketika caving/penelusuran gua.
Selain itu banyak materi-materi yang memacu adrenalin kita seperti panjat tebing. Peserta memanjat tebing asli dengan ketinggian sekitar 10 meter
By Sentet
PENDIDIKAN DASAR
Perjalanan dari Kampus
Malam itu menunjukkan pukul 20.00 wib, kami menunggu anggota muda yang siap mengikuti Pendidikan Dasar KAMAPALA. Kami mengharapkan mereka akan lebih awal mempersiapkan perlengkapan yang akan mereka bawa untuk Pendidikan Dasar. Jadi untuk paginya, kita tinggal berangkat tanpa memikirkan barang-barang yang masih kurang.
Tanggal 17-21 Februari 2010, angkatan XIX KAMAPALA IKIP PGRI Semarang melaksanakan DIKSAR I. Mereka adalah anggota muda, berjumlah 15 orang sisa dari Pra-Pendidikan Dasar Lapangan yang masih commit untuk menjadi anggota penuh UKM KAMAPALA.
Tanggal 17 start awal kita untuk memulai perjalanan menuju tempat Pendidikan Dasar, tepatnya Gunung Merbabu yang sejak 2004 bukan menjadi milik perhutani tetapi milik Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Kami berangkat dari basecamp KAMAPALA IKIP PGRI Semarang menggunakan bus jurusan Semarang-Salatiga. Kami berjumlah 23 orang (13 panitia + 10 peserta) langsung memenuhi bus yang kami tumpangi karena tas-tas carrier yang kami bawa juga memerlukan tempat untuk menaruhnya. Pengamen-pengmen yang masuk kedalam bus membuat suasana semakin rame, seolah-olah mereka telah kita bayar untuk menyanyikan beberapa lagu atas keinginan kita. Ada yang bercanda satu dengan yang lainnya, ngobrol dengan penumpang lain, mendengarkan lagu yang dinyanyikan pengamen meski tidak tahu apa yang dinyanyikan nya, ada yang memikirkan sesuatu entah itu apa, bahkan ada yang tidak sadar lagi alias turu (tidur).
Pukul 11.23 kita sampai Kopeng, Salatiga. Kenyamanan kita terganggu setelah sekitar 2 jam tidur didalam bus. Untuk mencapai Basecamp Cuntel dikaki Gunung Merbabu kita harus menaiki 1 angkot lagi. Meski angkot sangat banyak , tapi kita memilih yang kosong supaya kita bisa duduk santai menikmati perjalanan tanpa harus berdiri seperti didalam bus tadi. Sekitar 45 menit kita sampai dipertigaan menuju Basecamp Cuntel, sekitar 3 km. Akhirnya perjalanan mengunakan bus / angkot selesai , sekarang take a walk.
Let’s take a walk
Dari sini, simpang 3 menuju Base Camp Cuntel tepatnya area wisata Umbul Songo kita awali langkah kita untuk berjalan. Mulai merasakan berat tas carrier yang dibawa setelah hampir 4.5 jam kita duduk dibus dan angkot. Kita hanya melihat rumah-rumah yang saya anggap itu motel atau losmen tapi disitu tertera papan nama besar HOTEL.ini adalah pemandangan awal kita untuk mencapai Base Camp Cuntel.
Materi Navigasi Darat & PPGD
(Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
Hampir 1,5 jam kita istirahat, checking peralatan mana yang akan kita bawa dan kita tinggal disini. Setelah itu packing. Sebelum melakukan pendakian kita melakukan streching untuk meminimalisir penyakit ringan yang biasa menghinggapi para pendaki, keseleo, kram, sakit perut, pegel linu, encok dan sebaginya. Rencananya Di Pos II kita akan Nge-Camp satu malam. Disini kita akan mempraktekan langsung materi Navigasi Darat & PPGD. Untuk materi Navigasi Darat mereka akan mengaplikasikan cara menggunakan kompas, menentukan azimut, back azimut. Sedangkan materi PPGD (Pertolongan Pertama Gawa Darurat)temen-temen peserta
Nge-Camp di Pos III
Tempat yang menyejukkan, hamparn yang cukup luas. Hijau dan sangat indah untuk dipandang. Inilah surga kita kawan. Dari pos II ke pos III yang cukup melelahkan karena sebelumnya sudah ada materi di pos II. Kehujanan, semua panitia dan peserta sama, basah oleh rintik hujan yang tidak lembut lagi. Mulai dari sini kita akan di uji. Para peserta di diamkan dulu di pos III untuk merlihat kondisi mereka seberapa kuat. Setelah itu di lanjut dengan pendirian tenda bagi peserta, kami panitia telah mendirikan tenda terlebih dahulu pada saat hujan.
Pencarian Bedge Bendera Merah Putih & Syal KAMAPALA
Hari itu telah memasuki hari ke-3 pendidikan, setelah melaksanakan survival selama 1 hari penuh, nampak raut wajah peserta yang mulai merasa keletihan, dan diselimuti kabut dingin di Pos 3 yang senantiasa menemani perjuangan mereka. Pukul 13.00 hari Jum’at, hujan deras menyambut kami, namun materi pendidikan harus terus berlanjut, dalam guyuran hujan peserta harus berjalan dari Pos 3 turun menuju Pos 2.
Perjalanan kePuncak
Perjalanan dimulai dengan dibangunkannya peserta pukul tiga pagi. Dengan perasaan malas karena kami tak terbiasa dengan hawa dingin kami pun berkumpul. Setelah semua berkumpul, kami diberi kesempatan untuk persiapan perjalanan ke puncak. Kami kembali ke tenda kelompok masing-masing. Kami mempersiapkan apa saja yang kami bawa dalam perjalanan. Kami mempersiapkan logistik buat perjalanan dan buat kegiatan di puncak nanti dan tak lupa mengisi tenaga sebelum perjalanan. Setelah semua siap, kami melakukan pemanasan agar badan hangat dan tidak terjadi kram pada waktu perjalanan. Semua siap buat perjalanan ke puncak. Perjalanan di pandu oleh ketua panitia yaitu Dempul terus di ikuti oleh semua peserta danpanitia yang lain. Dalam perjalanan kami mendapat kendala sedikit. Ada peserta yang kecapaian sehingga sedikit menghambat perjalanan. Tetapi masalah tersebut dapat diatasi oleh leader kelompok dan dengan bantuan panitia. Medan yang lewti cukup sulit bagi kami yang masih pemula mendaki. Dari medan naik hingga turun kami selalu berhati-hati karena penerangan yang kami bawa kurang mencukupi dalam perjalanan ke puncak. Peserta kurang bisa mengatur posisi untuk istirahat jadi tenaga terkuras dengan cepat. Dalm perjalanan kami melewati pos pemancar, pos heliped, jembatan setan, geger sapi, dan tiba di puncak sarip. Saat puncak terlihat kmi kembali semangat. Dengan semangat tersebut kami memantapkan langkah untuk segera mencapai puncak. Terhitung kami masih pemula jadi perasaan kami sangat senang walaupun tidak sampai puncak tertinggi tetapi sampai puncak sarip.
Perjalanan Pulang
Sekitar jam 1 kami sampai di tempat Nge-camp kita Pos III, panas,meski kita berada di ketinggian 2.740 m, lapar, pusing semua perasaan berkecamuk dalam satu pikiran membentuk satu visi ”ingin cepat pulang”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar