Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karuniaNya
kepada kita semua, sehingga terbitlah KAMAPALA news edisi perdana ini.
|
Dengan
terbitnya news ini diharapkan agar pembaca lebih peduli terhadap
lingkungan yang merupakan tempat bermain yang indah dan sumber kehidupan
bagi manusia dan seisi bumi ini.
“ Semoga alamku ini lebih hijau dan terjaga keutuhannya”
Pradiksar Ruangan
Awal
penerimaan anggota baru KAMAPALA IKIP PGRI Semarang dimulai dari
pradiksar ruangan (Pra Pendidikan Dasar Ruangan) sampai yang terakhir
adalah pelantikan. Pradiksar ruangan merupakan pendidikan wajib yang
harus diikuti bagi calon anggota KAMAPALA. Di sini para peserta akan
diperkenalkan dengan semua anggota yang telah mendahului mereka
berkecimpung di organisasi Pecinta Alam ini. Mereka
juga akan mendapatkan pembekalan materi yang meliputi : tehnik
pendakian, menejemen perjalanan, keorganisasian, panjat tebing, caving,
tali-temali, kepencintaalaman. (konsevasi, dan diskusi masalah lingkungan, ). Jadi materi yang mereka dapatkan tidak hanya monoton materi tentang lingkungan tetapi juga materi yang berhubungan dengan minat bakat mereka.
Sebagai organisasi pecinta alam, KAMAPALA sendiri memiliki spesifikasi dalam bidang lingkungan. Meskipun tidak menutup kemungkinan KAMAPALA menaungi temen-temen yang memang mempunyai keinginan
untuk mengembangkan bakatnya dalam panjat tebing, panjat gunung, susur
gua, maupun ingin menjadi tim SAR. Untuk materi lingkungan kita ajak
peserta dengan berdiskusi tentang isu-isu lingkungan kontemporer,
sedangkan untuk masalah bakat dan minat mereka diberikan teori dan
praktek didalam kelas.
Pradiksar ruangan
dilaksanakan pada pertengahan bulan september tanggal 17-20. Kegiatan
itu berlangsung selama 4 hari. Materi disampaikan oleh teman-teman yang
sudah menjadi anggota tetap KAMAPALA, sesuai dengan divisi yang diemban.
Jadi , temen-temen yang sudah menjadi anggota tetap KAMAPALA bisa
mentransfer ilmu mereka pada Pradiksar Ruangan ini. Diharapkan kegiatan
ini dapat menyadarkan peserta untuk andil memberikan
sumbangsih pemikiran maupun aksi mangenai masalah lingkungan. Dan
minimal mereka tahu bahwa banyak hal yang bisa kita lakukan di KAMAPALA
terutama dalam pengembangan hobi maupun bakat, sehingga menghapus
mainstream bahwa pecinta alam kegiatannya hanya mendaki gunung dan
bersenang-senang.
No KAMAPALA No lifes
”JIKA
HARI INI BURUNG KUTILANG, BURUNG JALAK, BURUNG PERKUTUT SUDAH
MENGHILANG MUNGKIN SUATU SAAT NANTI CICAK, CACING, TOKEK, ULAR, TENGU JUGA AKAN MENGIKUTINYA.........BAHKAN MANUSIA”
By Copet
Pradiksar Lapangan
Dari materi yang
telah disampaikan pada pradiksar ruangan, harus ada follow up bagi
anggota muda untuk mengaplikasikannya secara langsung dilapangan.
Sehingga mereka merasakan apa yang didapatkan dalam pradiksar ruangan dapat diaplikasiakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini tentunya dilaksanakan di out door atau alam terbuka.
Mungkin ini merupakan kegiatan yang sangat tidak bisa dilupakan oleh
para peserta, karena dalam kegiatan ini diisi dengan materi yang sangat
mengesankan dimana hal itu mungkin tak pernah dialami sebelumnya oleh
peserta. Dari seluruh rangkaian kegiatan yang paling menyenangkan yaitu
rappeling, karena kita harus meluncur dari ketinggian 20 meter dan
melewati terjalnya tebing dengan menggunakan alat bantu utama
cernmantle. Dan tak kalah asyiknya juga yaitu dengan panorama keindahan
alam bawah tanah yang dibentuk oleh sedimentasi air selama ratusan
bahkan ribuan tahun yang lalu. keindahan alam yang dimaksudkan ini dapat
ditemui ketika caving/penelusuran gua.
Selain
itu banyak materi-materi yang memacu adrenalin kita seperti panjat
tebing. Peserta memanjat tebing asli dengan ketinggian sekitar 10 meter
By Sentet
PENDIDIKAN DASAR
Perjalanan dari Kampus
Malam itu menunjukkan pukul 20.00 wib, kami menunggu anggota muda yang siap mengikuti Pendidikan Dasar KAMAPALA. Kami mengharapkan mereka akan lebih awal
mempersiapkan perlengkapan yang akan mereka bawa untuk Pendidikan
Dasar. Jadi untuk paginya, kita tinggal berangkat tanpa memikirkan
barang-barang yang masih kurang.
Tanggal
17-21 Februari 2010, angkatan XIX KAMAPALA IKIP PGRI Semarang
melaksanakan DIKSAR I. Mereka adalah anggota muda, berjumlah 15 orang
sisa dari Pra-Pendidikan Dasar Lapangan yang masih commit untuk menjadi anggota penuh UKM KAMAPALA.
Tanggal
17 start awal kita untuk memulai perjalanan menuju tempat Pendidikan
Dasar, tepatnya Gunung Merbabu yang sejak 2004 bukan menjadi milik
perhutani tetapi milik Balai Taman Nasional Gunung
Merbabu. Kami berangkat dari basecamp KAMAPALA IKIP PGRI Semarang
menggunakan bus jurusan Semarang-Salatiga. Kami berjumlah
23 orang (13 panitia + 10 peserta) langsung memenuhi bus yang kami
tumpangi karena tas-tas carrier yang kami bawa juga memerlukan tempat
untuk menaruhnya. Pengamen-pengmen yang masuk kedalam bus membuat
suasana semakin rame, seolah-olah mereka telah kita bayar untuk
menyanyikan beberapa lagu atas keinginan kita. Ada yang bercanda satu
dengan yang lainnya, ngobrol dengan penumpang lain, mendengarkan lagu
yang dinyanyikan pengamen meski tidak tahu apa yang dinyanyikan nya, ada
yang memikirkan sesuatu entah itu apa, bahkan ada yang tidak sadar lagi
alias turu (tidur).
Pukul
11.23 kita sampai Kopeng, Salatiga. Kenyamanan kita terganggu setelah
sekitar 2 jam tidur didalam bus. Untuk mencapai Basecamp Cuntel dikaki
Gunung Merbabu kita harus menaiki 1 angkot lagi. Meski angkot sangat
banyak , tapi kita memilih yang kosong supaya kita bisa duduk santai
menikmati perjalanan tanpa harus berdiri seperti didalam bus tadi.
Sekitar 45 menit kita sampai dipertigaan menuju Basecamp Cuntel, sekitar
3 km. Akhirnya perjalanan mengunakan bus / angkot selesai , sekarang take a walk.
Let’s take a walk
Dari sini, simpang 3 menuju Base
Camp Cuntel tepatnya area wisata Umbul Songo kita awali langkah kita
untuk berjalan. Mulai merasakan berat tas carrier yang dibawa setelah
hampir 4.5 jam kita duduk dibus dan angkot. Kita hanya melihat
rumah-rumah yang saya anggap itu motel atau losmen tapi disitu tertera
papan nama besar HOTEL.ini adalah pemandangan awal kita untuk mencapai
Base Camp Cuntel.
Materi Navigasi Darat & PPGD
(Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
Hampir
1,5 jam kita istirahat, checking peralatan mana yang akan kita bawa dan
kita tinggal disini. Setelah itu packing. Sebelum melakukan pendakian
kita melakukan streching untuk meminimalisir penyakit ringan yang biasa
menghinggapi para pendaki, keseleo, kram, sakit perut, pegel linu, encok
dan sebaginya. Rencananya Di Pos II kita akan Nge-Camp satu malam.
Disini kita akan mempraktekan langsung materi Navigasi Darat &
PPGD. Untuk materi Navigasi Darat mereka akan mengaplikasikan cara
menggunakan kompas, menentukan azimut, back azimut. Sedangkan materi
PPGD (Pertolongan Pertama Gawa Darurat)temen-temen peserta
Nge-Camp di Pos III
Tempat
yang menyejukkan, hamparn yang cukup luas. Hijau dan sangat indah untuk
dipandang. Inilah surga kita kawan. Dari pos II ke pos III yang cukup
melelahkan karena sebelumnya sudah ada materi di pos II. Kehujanan,
semua panitia dan peserta sama, basah oleh rintik hujan yang tidak
lembut lagi. Mulai dari sini kita akan di uji. Para peserta di diamkan
dulu di pos III untuk merlihat kondisi mereka seberapa kuat. Setelah itu
di lanjut dengan pendirian tenda bagi peserta, kami panitia telah
mendirikan tenda terlebih dahulu pada saat hujan.
Pencarian Bedge Bendera Merah Putih & Syal KAMAPALA
Hari
itu telah memasuki hari ke-3 pendidikan, setelah melaksanakan survival
selama 1 hari penuh, nampak raut wajah peserta yang mulai merasa
keletihan, dan diselimuti kabut dingin di Pos 3 yang senantiasa menemani
perjuangan mereka. Pukul 13.00 hari Jum’at, hujan deras menyambut kami,
namun materi pendidikan harus terus berlanjut, dalam guyuran hujan peserta harus berjalan dari Pos 3 turun menuju Pos 2.
Perjalanan kePuncak
Perjalanan
dimulai dengan dibangunkannya peserta pukul tiga pagi. Dengan perasaan
malas karena kami tak terbiasa dengan hawa dingin kami pun berkumpul.
Setelah semua berkumpul, kami diberi kesempatan untuk persiapan
perjalanan ke puncak. Kami kembali ke tenda kelompok masing-masing. Kami mempersiapkan
apa saja yang kami bawa dalam perjalanan. Kami mempersiapkan logistik
buat perjalanan dan buat kegiatan di puncak nanti dan tak lupa mengisi
tenaga sebelum perjalanan. Setelah semua siap, kami melakukan pemanasan
agar badan hangat dan tidak terjadi kram pada waktu perjalanan. Semua
siap buat perjalanan ke puncak. Perjalanan di pandu oleh ketua panitia
yaitu Dempul terus di ikuti oleh semua peserta danpanitia yang lain.
Dalam perjalanan kami mendapat kendala sedikit. Ada peserta yang
kecapaian sehingga sedikit menghambat perjalanan. Tetapi masalah
tersebut dapat diatasi oleh leader kelompok dan dengan bantuan panitia.
Medan yang lewti cukup sulit bagi kami yang masih pemula mendaki. Dari
medan naik hingga turun kami selalu berhati-hati karena penerangan yang
kami bawa kurang mencukupi dalam perjalanan ke puncak. Peserta kurang
bisa mengatur posisi untuk istirahat jadi tenaga terkuras dengan cepat.
Dalm perjalanan kami melewati pos pemancar, pos heliped, jembatan setan,
geger sapi, dan tiba di puncak sarip. Saat puncak terlihat kmi kembali
semangat. Dengan semangat tersebut kami memantapkan langkah untuk segera
mencapai puncak. Terhitung kami masih pemula jadi perasaan kami sangat
senang walaupun tidak sampai puncak tertinggi tetapi sampai puncak
sarip.
Perjalanan Pulang
Sekitar
jam 1 kami sampai di tempat Nge-camp kita Pos III, panas,meski kita
berada di ketinggian 2.740 m, lapar, pusing semua perasaan berkecamuk
dalam satu pikiran membentuk satu visi ”ingin cepat pulang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar